Jumat, 29 Agustus 2008

Syair Berdarah

Kemana Anak Anak Itu Pergi


Kemana anak - anak itu
Siapa yang menyembunyikan mereka
Siapa yang menculik mereka
Siapa yang meracuni dan membuang mereka
Anak - anak yang bernama kemerdekaan
Anak - anak yang bernama hak makhluk
dan harkat kemanusiaan
Anak - anak yang bernama cinta kasih sesama
Anak - anak yang bernama indahnya kesejahteraan
Anak - anak yang bernama keterbukaan dan kelapangan
Anak - anak itu tunggang langgang
Anak - anak itu diserbu oleh rasa takut yang mencekam
Anak - anak itu bertiarap ke bawah semak - semak zaman
Anak - anak itu ngumpet dibalik kegelapan
Kematian bukanlah tragedi
kecuali jika kita curi dari Tuhan
hak untuk menentukannya
Nyawa badan
Nyawa rohani
Nyawa kesadaran
Nyawa hak untuk tenteram
Nyawa kewajiban untuk berbagi kesejahteraan
Nyawa amanat untuk merawat keadilan
Dihembuskan oleh Tuhan
dielus - elus dan Ia sayang - sayang
Bahkan nyawa setiap ekor coro
Bahkan nyawa cacing yang menggeliat - geliat
Ia jaga dalam tata kosmos keseimbangan-Nya
Tuhan sangat bersungguh - sungguh dalam mengurusi
setiap tetes embun yang Ia tampung di sehelai daun
Tuhan menyayangi dengan separuh hati-Nya
setiap titik debu yang menempati persemayaman-Nya
Tapi kita iseng
Kita tidak serius terhadap nilai
Terhadap Allahpun kita bersikap setengah hati


JALAN SUNYI


Akhirnya kutempuh jalan yang sunyi
Mendengarkan lagu bisu sendiri di lubuk hati
Puisi yang kusembunyikan dari kata - kata
Cinta yang tak kan kutemukan bentuknya

Apabila kau dengar tangis di saat lengang
Kalau bulan senyap dan langit meremang
Sesekali temuilah detak - detik pelaminan ruh sepi hidupku
Agar terjadi saat saling mengusap peluh dendam rindu

Kuanyam dari dan malam dalam nyanyian
Kerajut waktu dengan darah berlarut - larut
Tak habis menimpukku batu demi batu kepalsuan
Demi mengongkosi penantian ke Larut




"KAMU DIRACUNI OLEH OKNUM TERTENTU
NAMANYA TAWAR MENAWAR YANG TIDAK SEPADAN
KAMU DIHASUT
HATIMU DIBAKAR OLEH TAMU ASING
YANG DATANG DENGAN TOPI BAJA KEKUASAAN
KAMU DITUNGGANGI OLEH PIHAK KETIGA
YANG BERNAMA TEKANAN DAN DUKA DERITA"

Tidak ada komentar: